Kamis, 20 Januari 2011

Obat Penyakit Maag

Obat Penyakit Maag

Sejak duduk di bangku kuliah dulu sekitar tahun 1980 saya mengalami penyakit Maag yang sangat mengganggu. Saat pertama kali terserang penyakit ini, di perut terasa sangat sakit, hingga muntah2 disertai dengan diare. Hingga tahun 2006 penyakit ini tak kunjung sembuh walau tidak pernah lepas dari obat yang diberikan dokter bilamana kambuh.

Dari pengalaman yang dapat saya catat, beberapa hal yang memicu bangkitnya penyakit ini, adalah:
1. Telat makan
2. makan makanan yang berasa asam seperti jeruk, cuka, dll
3. makan makanan yang pedas, seperti cabai, merica, dll
4. makan sayuran2an seperti kol, bayam, kangkung, sawi dan hampir semua sayuran dedaunan yang berwarna hijau.

Suatu saat sewaktu kambuh, ada seseorang yang menganjurkan agar saya mencari daun pohon RUKAM dan direbus untuk diminum airnya.

Saya coba mencari tau dimana menemukan pohon Rukam ini, dan saudara saya mengetahui pohon ini di Sumatera, dan mengirimkan daun yang telah dikeringkan untuk saya coba. Dan setelah saya minum rutin selama 1 Bulan, hasilnya LUAR BIASA, sejak tahun 2006 hingga saat ini penyakit MAAG saya sudah sembuh total.

CARA PENGOBATAN
1. Ambil Daun Rukam, lalu dijemur hingga kering.
2. Rebus 3-5 helai daun yang sudah kering dengan 1-1,5 gelas air
3. diamkan sampai mendidih hingga airnya berwarna seperti air teh
4. tuangkan dalam gelas dan dinginkan
5. minum 1-2 kali sehari pagi dan sore

Pada awal penyembuhan, dapat dilakukan sampai 1 bulan, kemudian bisa dikurangi 1 kali sehari hingga anda merasa sembuh.


Sedikit tentang POHON RUKAM (catatan dari penelitian IPTEK)
Rukam berperawakan pohon kecil, tingginya 5-15(-20) m; batang dan percabangannya yang tua biasanya bengkok bengkok, beralur dan bercabang-cabang di dekat pangkalnya; batang yang muda beserta cabang-cabangnya berduri keras dan mengayu, bercabang-cabang atau tidak, panjang duri mencapai 10 cm; pohon yang diperbanyak dengan klon biasanya tidak berduri. Daunnya berbentuk lonjong sampai bundar telur atau jorong sampai lanset-lonjong, berukuran {(6,5-)10-15(-18)} cm x {4-7(-9)} cm, tak berbulu atau berbulu pada tulang tengah dan peruratan daunnya, lembaran daun sebelah atas seringkali berkilap, berwarna hijau tua, pada saat daun masih muda berwarna merahkecoklatan dan menggantung, pinggiran daun bergerigi kasar; tangkai daun panjangnya 5-8 mm. Perbungaannya berbentuk tandan berbunga sedikit, berukuran pendek, berada di ketiak daun, berbulu halus; gagang bunga panjangnya 3-4 mm; bunga berwarna kuning kehijau-hijauan, umumnya berkelamin tunggal; daun kelopak 4 helai, jarang 3-6 helai; tidak berdaun mahkota; bunga jantan bercuping cakram 8, berdaging, berwarna jingga atau putih kekuning-kuningan, berbenang sari banyak sekali; bunga betinanya biasanya tak berbenang sari, tangkai putik 4-6(-8), lepas-lepas, kepala putiknya kurang tegas, bercuping dua. Buahnya bertipe buah buni yang bentuknya bulat, bulat gepeng sampai bulat telur sungsang, berdiameter 2-2,5 cm, berwarna hijau muda sampai merah jambu atau hijau-lembayung sampai merah tua, berdaging keputih-putihan, banyak mengandung air yang asam rasanya; di ujung buah masih ada bekas tangkai putik kecil-kecil sebanyak 4-6(-8), mirip paruh, dalam bentuk lingkaran. Berbiji pipih, sebanyak 4-7 butir. Kandungan Buah rukam yang telah berwarna merah-lembayung tua memiliki daging buah berwarna putih. Analisis per 100 g bagian yang dapat dimakan di Filipina menunjukkan perbandingan sebagai berikut: 77 g air, 1,7 g protein, 1,3 g lemak, 15 g karbohidrat, 3,7 g serat, dan 0,8 g abu. Nilai energinya 345 kJ/ 100 g.


Syarat Tumbuh
Rukam tumbuh di lingkungan tropik basah pada ketinggian sampai 1500 m dpl., tetapi dijumpai juga yang tumbuh liar pada ketinggian 2100 m dpl. Habitat alaminya adalah hutan primer dan sekunder, seringkali dijumpai di sepanjang sungai, dan rukam ini tumbuh di bawah naungan atau di lahan terbuka. Pohon rukam tampaknya dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai suhu, curah hujan, dan tipe tanah.

(herald hutauruk)

Tidak ada komentar: