Kamis, 05 Juli 2007

TRIGEMINAL NEURALGIA

Setiap orang tidak menginginkan tubuhnya terserang penyakit apapun; namun tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah dimasuki penyakit.

Berikut ini saya uraikan Riwayat Penyakit "Trigeminal Neuralgia" yang saya alami, mudah2an membantu orang2 yang sama menderita penyakit yang sama atau hampir sama.


KRONOLOGIS PENYAKIT “TRIGEMINAL NEURALGIA”
YANG SAYA ALAMI SEJAK TAHUN 1996


Awal mula penyakit ini, saya alami datangnya secara tiba-tiba. Sebagaimana biasanya dalam perjalanan berangkat ke kantor setiap pagi, sambil jalan saya sarapan di mobil makan roti yang diolesi dengan mentega dan messes (coklat). Perkiraan saya waktu itu adalah bulan Juni tahun 1996. Perasaan pertama kali adalah saat mau menggigit roti sarapan tadi, tiba-tiba dari rahang sebelah kanan bawah terasa sangat sakit seperti di sestrum dan naik ke dahi bagian kanan atas dengan perasaaan yang sangat nyeri sesaat (hitungan detik). Setiap kali mau menggigit roti tersebut, kembali timbul nyeri yang sama.

Saya teringat bahwa diawal tahun bulan Februari tahun yang sama 1996 saya ke dokter gigi di Tj. priok, pada saat itu gigi saya (geraham bagian atas) sedang sakit dan pada saat itu langsung dicabut, karena dokter tersebut menyatakan tidak apa-apa dicabut walaupun dalam keadaan sakit.

Pada hari dimana saya rasakan nyeri tersebut, saya ijin dari kantor untuk ke dokter gigi yang mencabut, untuk periksa, apakah ada sesuatu akar gigi yang menyebabkan geraham bawah kanan saya tiba-tiba sakit setiap kali makan / menggigit makanan. Dr. Mitrono menyuruh saya dengan memberikan surat pengantar untuk foto rahang ke RS Carolus. Hasilnya segera saya bawa kembali untuk dicek oleh Dr Mitrono, dan tidak ada yang mencurigakan atau ada akar gigi yang ketinggalan. Beliau akhirnya menyuruh saya ke dokter Ahli Syaraf.

Sepulang dari kantor saya pergi ke RS Mitra Keluarga Bekasi untuk diperiksa oleh Dr ahli syaraf (saya lupa nama Dr tersebut). Dokter tersebut memberitahukan bahwa jenis penyakit saya adalah Trigeminal Neuralgia (TN) . Dokter bersangkutan menyatakan bahwa hanya ada 2 alternatif pengobatan penyakit ini, yaitu pertama makan obat seumur hidup atau operasi. Beliau memberikan obat Tegretol 200 mg Saya memilih untuk memakan obat dulu dan hanya 1 kali saja saya ke Dokter tersebut.

Setelah itu saya pergi ke Prof.DR Mahar Mardjono di RS Carolus, dan setelah diperiksa, beliau juga menyatakan bahwa penyakit saya ini adalah TN, dan beliau memberikan obat Tegretol 200 mg dengan 3 kali makan sehari ¼ tablet selama 1 minggu, dan minggu berikutnya ditambah menjadi ½ tablet 3 kali sehari selama 2 minggu. Disamping itu juga diberikan obat Neurobion 200 mg warna putih 3 x 1 hari. Setiap minggu periksa, tidak ada perubahan dan makin sakit. Prof DR M.Mardjono menyuruh untuk makan 1 tablet 3 kali sehari; dan selama 4 bulan tidak ada perubahan. Akhirnya Prof DR.Mahar Mardjono menyarankan untuk operasi.

Dari apotik Century Jln. Kebon Sirih, saya dapat informasi bahwa ada Dokter ahli syaraf yang praktek di Klinik Bulungan, yaitu Dr. ….. Pendapat yang sama yang diberikan kepada saya bahwa penyakit saya adalah TN. Beliau memberkan obat NEURONTIN dan menyuntik pada bagian pipi dan rahang sebelah kanan ada 7 titik. Dengan pengobatan selama kurang lebih 4 bulan, penyakit saya sembuh dan dapat makan normal.
Saya mengalami kesembuhan hampir 9 bulan yaitu +/ bulan April 1997. Ketika kambuh kembali, saya kembali ke Klinik Bulungan, tetapi Dr. … yang menangani saya sudah tidak praktek lagi karena sudah lanjut usia. Dokter penggantinya adalah Dr. Yoppy, beliau memberikan saya obat NEURONTIN ditambah dengan Neurobion 200 mg. Saya berobat dan ditangani oleh Dr.Yoppy selama 4 bulan, dan tidak ada kemajuan, sehingga beliau memutuskan untuk dioperasi setealah beliau konsultasi dengan Dokter lain di RS yang ada di Lapangan Senopati. Saya tetap tidak mau dioperasi dan kembali mencari Dokter lain.

Dari rekan sekantor, memberikan bahwa di Jln. Lombok ada dokter Akufuntur, yaitu Dr. Suwarno. Saya berobat kesana, dan saya diobati dengan cara akufuntur disamping diberikan obat yang diracik sendiri oleh beliau. Selama kurang lebih 4 bulan saya berobat 2 kali seminggu, dan berhasil sembuh.

Kurang lebih 6 bulan saya sembuh dan kembali kambuh, saya kembali ke Dr Suwarno (Akufuntur), tetapi selama 4 bulan pengobatan seperti yang dilakukan sebelumnya tidak ada perubahan dan semakin sakit.

Saya kembali cari Dokter lain, dan saya pergi ke Klinik THT di Jl. Proklamasi, dan ditangani Dr. …. (Wanita). Beliau langsung memberikan jawaban bahwa penyakit saya ini harus diobati lewat operasi. Tanpa diberi obat saya kembali dan tidak menerima untuk dioperasi.

Saya kembali mencari Dokter, dan ada yang memberitahukan ada Dokter di RS Pertamina, saya konsultasi kesana, dan beberapa bulan tidak ada perubahan.

Kembali saya cari Dokter ke RSPAD dengan Dr. Sugarda. Beliau memberikan obat NEURONTIN karena saya bilang saya tidak kuat kalau memakan obat TEGRETOL. Selama kurang lebih 3 bulan tidak ada perubahan dan tetap sakit.

Saya kembali cari Dokter, dan ada yang memberi tahu bahwa ada Dokter ahli syaraf di Klinik Ruko Harmoni yaitu Dr. Yusuf Misbah (saat itu sebagai kepala kedokteran Presiden Gusdur). Praktek mulai dari jam 21:00. Sehingga saya kadang baru dapat waktu antara pukul 23:00 atau kadang jam 02:00. Beliau memberikan obat racikan dan memberikan suntikan di bagian paha. Selama beberapa bulan tidak ada perubahan dan mulut saya selalu berdarah dibagian gusi dan terjadi pembengkakan. Beliau menyuruh saya untuk berobat juga ke dokter gigi yang ada di klinik tersebut untuk mengurangi pembengkakan dan supaya gusi saya tidak berdarah. Kurang lebih 3 bulan tidak ada perubahan dan tetap sakit.

Kembali saya cari dokter, dan ketemu dengan dokter Prof DR Lumbantobing yang praktek di RS Jakarta. Beliau menyarankan supaya jangan menerima operasi, karena banyak efeknya, sebagaimana pasien beliau yang sudah dianjurkan untuk tidak operasi, tetapi tetap melakukan operasi di Singapura. Hasilnya kurang memuaskan bagi pasien tersebut karena sebagian muka menjadi kebas dan semutan dan tidak berasa. Oleh karena itu beliau hanya memberikan obat dan selama 3 bulan diobati oleh beliau saya sembuh.

Hanya kira-kira 6 bulan sehat kembali sakit, dan saya kembali ke Prof DR L.Tobing, setelah diobati selama kira-kira 3 bulan tidak ada perubahan.

Kembali ada yang memberitahukan bahwa di RS Pantai Indah Kapuk ada Dokter alhi syaraf, yaitu Prof DR Satya Negara. Saya berobat kepada beliau kurang lebih 4 bulan, tetapi selama 4 bulan tersebut tidak ada perubahan, dan beliau memutuskan untuk operasi. Saya tidak mau walaupun beliau telah memberikan surat untuk cek-up (MRI) di RS Pluit untuk persiapan operasi.

Sambil jalan, saya cari Dokter lain dan pada tanggal 17 Desember 2001, saya berobat ke DR.MED.S.HENDRA TARYANA MDDC,PhD. Dimana dokter ini adalah langganan dari Mertua saya. Saya diberi suntikan vitamin B1 di bagian kepala belakang kuping kiri dan kanan serta di pundak kiri dan kanan. Disamping itu saya diberi banyak vitamin,seperti Neurobion 5000 mg, Evion, Super Ester-C, Supradin, dan racikan yang terdiri dari 9 macan. Saya disuntik 2 kali dalam seminggu. Selama kurang lebih 3 bulan, saya mengalami kesembuhan dan bisa makan normal. Kesembuhan ini saya alami selama kurang lebih 6 bulan, karena kembali kambuh pada bulan September 2002. Saya kembali berobat ke DR bersangkutan, dan mulai mengalami kesembuhan kembali tanggal 16 Desember 2002 dan bisa makan normal. Selama Sakit saya selalu makan bubur.

Sampai saat ini saya masih tetap berobat kepada DR MED.S.HENDRA TARYANA MDDC,PhD. Dengan cara yang sama dan obat yang sama. Selama pengobatan mulai dari awal timbangan badan saya juga naik kira2 15 Kg dan mencapai berat normal sesuai dengan tinggi badan.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada DR. MED.S.HENDRA TARYANA MDDC,PhD yang dengan setia mengobati saya.

Namun pada Desember 2004, secara tidak terduga, DR. MED.S.HENDRA TARYANA MDDC,PhD terjatuh dari motor yang saat itu hendak mengobati yang sakit di dekat tinggal beliau di daerah Kebon Kacang IX Jakarta Pusat, dan hidupnya tidak tertolong.

Sejak saat itu, saya mencari Dokter lain, dan saya dipertemukan dengan Dr. Gunadi, SpFK yang praktek di Jl.Tanah Abang III Jakarta Pusat setiap hari Sabtu. Saya diberi pengobatan dengan metode Mesotherapy, yaitu dengan suntikan di bagian atau titik-titik saraf yang sakit, disamping itu tetap diberikan Evion, Neurobion 5000, Ester-C 500. Setelah 3 bulan diobati, saya merasa adanya kesembuhan, dan saya rasakan secara sangat baik mulai bulan Juni 2005, dan sejak itu saya tidak pernah lagi kembali ke Dr Gunadi.

Pertengahan 10 Maret 2006, saya merasakan gejala timbulnya kembali penyakit tersebut yang terasa nyeri di dahi, pangkal hidung, pipi, dan dagu sebelah kanan, serta rahang atas/bawah. Saya segera hubungi Dr Gunadi, ternyata beliau sejak bulan November 2005 tidak praktek lagi. Sejak saat itu saya mencari dokter lain, baik lewat internet maupun informasi lainnya. Sewaktu saya menghubungi Dr Gunadi B, SpFK dianjurkan agar saya menghubungi Dr Budi Riyanto, SpS, yang praktek di RS Graha Medika Kebon Jeruk. Tepatnya saya pertama kali konsultasi kepada pada hari Sabtu, 29 April 2006 dan menceriterakan historis TN dan obat-obat yang sudah pernah saya makan, antara lain : Tegretol, Rivotril, Neurontin. Jenis vitamin Evion, Ester-C, Neurobion. Dr Budi memberikan jenis obat baru yang sebelumnya belum pernah saya konsumsi, namanya KETESSE.

Pada tanggal 17 Juli 2006, saya konsultasi kepada Prof Dr Abdul Hafid Mustafa di Surabaya. Dokter ini saya ketahui hasil searching di Internet, dimana dalam satu makalah dan penelitian salah seorang bimbingannya yang akan mencapai gelar Doktor mendalami penyakit TN. Dari hasil konsultasi, beliau memberikan saya jenis obat baru yang sebelumnya belum pernah saya konsumsi, yaitu ’PROLEPSI’ yang saya konsumsi sampai saat ini bersama dengan KETESSE.


Dokter atau RS yang sudah pernah mengobati saya :
1. Dr. Mahar Mardjono, SpS 1996
2. Dr di Klinik Bulungan (1) 1996
3. Dr di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat 1996
4. Dr Yoppy, SpS 1997
5. Dr di RS Jakarta 1997
6. Dr Suwarno (akufuntur) 1997
7. Dr di RS Pertamina 1998
8. Dr di RS Gatot Subroto 1998
9. Dr SpS di RS Mitra Keluarga Jatinegara 1998
10. Dr di Klinik THT Proklamasi 1998
11. Dr Suwarno (akufuntur) 1997
12. Prof DR Yusuf Misbah 1999
13. Prof DR Satyanegara (RS PIK) 2000
14. Prof DR M. Lumbantobing (RS Jakarta) 2000
15. Dr Akufuntur di RS Mitra Bekasi Timur 2004
16. Dr Akufuntur di Klinik Bekasi Timur 2004
17. Dr Hendra, SpFK 2001-2004
18. Dr Gunadi, SpFK 2004-2005
19. Dr SpS RS Mitra Keluarga Bekasi Timur 2004
20. Dr Budi Riyanto, SpS – RS Graha Medika 2006 (29-04-06)
21. Dr Abdul Hafid Mustafa –
RS Siloam Gleneagles Hospital Surabaya 17-07-2006
22. Prof Hembing 25-09-2006


Pantangan dari Prof Hembing, 26/09/06 :
1. Daging kambing
2. Vetsin
3. Terasi
4. Ikan asin
5. Makanan yang diawetkan
6. Makanan yang bersantan
7. Kerupuk
8. cokelat
9. durian
10. nangka